
Saham Bank Mandiri Anjlok
Tahun ini, saham PT Bank Mandiri Tbk (kode: BMRI) turun tajam—sekitar 18%. Tekanan pasar menggerus harga saham ini ke zona merah sepanjang tahun. Ketika kamu membuka grafik pergerakan BMRI, angka yang diklik mungkin membuatmu menahan napas: turun hampir dua digit sejak awal tahun, itu bukan angka kecil.
Baca juga: IHSG Kebakaran: Turun Tajam 3,4% dan Hampir Tinggalkan Level 7.000

Peluang Tampil? Yuk, Intip Rebound BMRI
BRI Danareksa Sekuritas kini menyuarakan optimisme. Mereka menyarankan status buy dengan target harga antara Rp 4.770 hingga Rp 4.950 dalam skema swing trade, alias pergerakan harga dalam beberapa hari ke depan. Mereka mendeteksi bahwa BMRI sudah sampai di area support di Rp 4.500–4.550—artinya potensi rebound BMRI sudah muncul. Kalau momentum itu benar-benar terjadi, investor bisa mendapatkan peluang cuan menarik dalam jangka pendek.
Catatan Teknis dan Rekomendasi Stop Loss
Tim analis BRI Danareksa menyebut bahwa saham BMRI berpotensi naik hingga Rp 4.770–Rp 4.950. Namun mereka juga mengingatkan agar investor disiplin: jika harga tiba-tiba turun di bawah Rp 4.500, segera lakukan stop loss. Strategi ini menjaga modal tetap aman meski pasar bergejolak.
Catatan Kinerja Terkini
Perdagangan kemarin menutup sesi I di level Rp 4.670, menunjukkan sedikit pelemahan sekitar 0,2%. Namun data mingguan justru menunjukkan kenaikan 1,5%, sedangkan sepanjang sebulan nivellnya turun tipis 0,2%. Ini artinya, dalam jangka sangat pendek, saham ini menunjukkan kelincahan untuk mencoba bangkit.
Baca juga: Trading Bukan Cuma Forex! Inilah Ragam Trading yang Jarang Dibocorkan

BMRI Anjlok jelang 18% dari awal tahun, dan investor kini mengamati gerakan rebound BMRI dengan penuh harap. Situasi ini jadi momen menarik: apakah saham bank ini benar-benar siap bangkit dalam jangka pendek atau justru menunggu momentum lebih kuat untuk berlari? Jika kamu berinvestasi di BMRI, ini saatnya mendengarkan kondisi pasar, tetap realistis, dan siapkan strategi—baik untuk cuan maupun menjaga modalmu.