
single sign on
Pernah nggak kamu merasa ribet harus login berkali kali ke berbagai aplikasi atau website? Bayangkan saja, buka email harus login, buka aplikasi kantor login lagi, terus saat mau akses aplikasi lain diminta masukkan password lagi. Nah, di sinilah single sign on hadir sebagai penyelamat. Teknologi ini membuat hidup lebih praktis karena kita cukup login sekali untuk mengakses berbagai layanan sekaligus.
Apa Itu Single Sign On
Single sign on atau biasa disingkat SSO adalah sebuah mekanisme otentikasi yang memungkinkan pengguna masuk ke banyak aplikasi hanya dengan satu akun dan satu kali login. Jadi, kita tidak perlu lagi mengingat banyak username dan password untuk setiap aplikasi. Cukup login sekali di sistem utama, lalu akses ke layanan lain jadi otomatis terbuka.
Bayangkan single sign on seperti kunci utama rumah kos yang bisa dipakai untuk membuka semua pintu kamar. Praktis, kan?
Baca Juga: Teknologi Facial Recognition dalam Kehidupan Modern
Cara Kerja Single Sign On
Banyak orang penasaran bagaimana sebenarnya single sign on bisa membuat proses login jadi lebih sederhana. Prinsip kerjanya cukup cerdas. Saat kita login di satu aplikasi menggunakan SSO, sistem akan membuat token otentikasi yang valid untuk jangka waktu tertentu. Token ini kemudian bisa dipakai untuk mengakses aplikasi lain tanpa harus memasukkan password lagi.
Proses Otentikasi
Begitu pengguna memasukkan kredensial di satu aplikasi, single sign on akan menghubungi server otentikasi pusat. Kalau kredensial benar, server akan memberi tanda bahwa pengguna sudah terverifikasi.
Pertukaran Token
Setelah itu, server akan membuat token otentikasi yang bisa dikenali oleh aplikasi lain dalam jaringan SSO. Dengan begitu, setiap kali pengguna masuk ke aplikasi tambahan, sistem hanya perlu membaca token tanpa meminta login ulang.
Baca Juga: Mengenal DevOps dalam Dunia Teknologi Modern
Manfaat Single Sign On
Menggunakan single sign on punya banyak keuntungan baik bagi pengguna maupun perusahaan.
Kemudahan Pengguna
Buat pengguna, SSO jelas memudahkan. Tidak ada lagi ribet mengingat banyak password. Cukup sekali login, semua aplikasi langsung bisa diakses.
Efisiensi Waktu
Dengan single sign on, karyawan bisa lebih cepat memulai pekerjaan tanpa terhambat proses login berkali kali. Ini sangat berguna di perusahaan yang menggunakan puluhan aplikasi internal.
Keamanan yang Lebih Baik
Meski terlihat simpel, single sign on justru bisa meningkatkan keamanan. Karena pengguna hanya perlu mengingat satu password, risiko membuat password lemah di aplikasi lain jadi berkurang. Selain itu, admin IT lebih mudah mengatur akses pengguna dari satu titik pusat.
Kontrol Akses Terpusat
Bagi perusahaan, single sign on memudahkan dalam mengatur siapa yang boleh mengakses aplikasi tertentu. Jika ada karyawan keluar, akses bisa dicabut dari satu sistem tanpa harus menonaktifkan akun di banyak aplikasi.
Baca Juga: Mengenal Progressive Web App yang Makin Populer
Tantangan dalam Single Sign On
Meski penuh manfaat, penggunaan single sign on juga punya tantangan.
Titik Kegagalan Tunggal
Kalau sistem single sign on bermasalah, semua aplikasi yang terhubung bisa ikut terblokir. Ini disebut single point of failure. Oleh karena itu, penerapannya harus benar benar dirancang dengan baik.
Integrasi yang Kompleks
Tidak semua aplikasi mendukung SSO secara langsung. Kadang perusahaan butuh usaha tambahan untuk mengintegrasikan aplikasi lama agar bisa bekerja dengan sistem single sign on.
Keamanan Data
Meski SSO meningkatkan keamanan di banyak sisi, tetap saja risiko selalu ada. Kalau akun utama pengguna diretas, maka semua aplikasi yang terhubung bisa ikut diakses oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Baca Juga: Mengenal Konsep Serverless yang Semakin Populer
Jenis Protokol dalam Single Sign On
Ada beberapa protokol yang sering dipakai dalam penerapan single sign on.
SAML
Security Assertion Markup Language atau SAML adalah standar berbasis XML yang sering digunakan perusahaan untuk mengatur otentikasi antar aplikasi.
OAuth
OAuth biasanya dipakai oleh aplikasi modern. Banyak website yang menyediakan login dengan Google atau Facebook memanfaatkan OAuth untuk implementasi single sign on.
OpenID Connect
OpenID Connect adalah lapisan otentikasi yang dibangun di atas OAuth. Dengan ini, proses login menjadi lebih aman dan terstandarisasi.
Contoh Penerapan Single Sign On
Kalau kamu sering login ke berbagai aplikasi menggunakan akun Google, sebenarnya kamu sudah menggunakan single sign on. Cukup login sekali dengan akun Google, lalu kamu bisa masuk ke YouTube, Gmail, Drive, dan aplikasi lainnya tanpa diminta login ulang.
Di dunia kerja, single sign on sering dipakai untuk aplikasi internal perusahaan. Misalnya, karyawan cukup login sekali untuk mengakses email kantor, aplikasi HR, sistem absensi, dan aplikasi internal lainnya.
Single Sign On untuk Pengguna Harian
Buat pengguna biasa, single sign on memberikan kenyamanan. Bayangkan kamu punya banyak akun di aplikasi belanja online, media sosial, dan email. Dengan SSO, kamu bisa login lebih cepat menggunakan satu akun utama. Tidak perlu mengingat puluhan password yang bikin pusing.
Single Sign On untuk Perusahaan
Bagi perusahaan, single sign on adalah solusi strategis. Selain meningkatkan produktivitas karyawan, SSO juga membantu tim IT dalam hal keamanan. Mereka bisa melacak aktivitas login, mengatur hak akses, dan memastikan semua aplikasi hanya bisa digunakan oleh orang yang berhak.
Hubungan Single Sign On dengan Multi Factor Authentication
Meski single sign on mempermudah login, biasanya perusahaan mengombinasikannya dengan multi factor authentication atau MFA. Jadi meski login hanya sekali, tetap ada lapisan keamanan tambahan seperti kode OTP atau verifikasi biometrik. Kombinasi ini membuat keamanan jauh lebih kuat tanpa mengorbankan kenyamanan.
Tren Masa Depan Single Sign On
Seiring meningkatnya jumlah aplikasi yang digunakan baik oleh individu maupun perusahaan, kebutuhan akan single sign on semakin besar. Di masa depan, teknologi ini diprediksi akan makin terintegrasi dengan sistem keamanan berbasis kecerdasan buatan. Misalnya, SSO yang bisa mendeteksi pola login mencurigakan dan otomatis menambahkan lapisan keamanan ekstra.
Single Sign On di Lingkungan Cloud
Dengan semakin banyak perusahaan beralih ke cloud, single sign on jadi semakin penting. Cloud service seperti AWS, Azure, atau Google Cloud sudah menyediakan layanan SSO yang bisa langsung digunakan oleh organisasi. Hal ini membantu perusahaan yang punya ribuan karyawan agar tidak kesulitan mengatur akses ke berbagai layanan.
Perbedaan Single Sign On dengan Password Manager
Banyak orang sering salah kaprah antara single sign on dan password manager. Password manager hanya menyimpan dan mengisi otomatis password kita, sedangkan SSO benar benar menghilangkan kebutuhan untuk login berulang. Jadi keduanya berbeda meski sama sama memberi kenyamanan.
Single Sign On di Dunia Pendidikan
Tidak hanya perusahaan, lembaga pendidikan juga banyak menggunakan single sign on. Mahasiswa cukup login sekali untuk mengakses sistem perkuliahan online, perpustakaan digital, dan portal akademik. Ini membuat proses belajar lebih mudah dan tidak ribet.
Single Sign On dan Pengalaman Pengguna
Ujung dari semua teknologi ini sebenarnya adalah pengalaman pengguna. Single sign on membantu orang fokus pada pekerjaan atau aktivitasnya tanpa terhambat proses login berulang. Saat pengguna merasa nyaman, otomatis loyalitas terhadap aplikasi atau layanan juga meningkat